Sila Klik Gambar Bawah untuk ke Blog Baru Saya

Sunday, February 20, 2011

DETIK-DETIK TERAKHIR KEHIDUPAN RASULULLAH

I. Detik-detik Terakhir Peristiwa Tentang wafatnya Rasulullah SAW


Peristiwa tentang wafatnya seorang pemimpin alam semesta, seorang Nabi dan Seorang Rosul Tuhan yang terakhir adalah peristiwa maha besar. Tidak ada sejarah yang telah mengungkapkan peristiwa yang mendetail sedemikian rupa tentang berpulangnya seorang Rosul Tuhan seperti halnya dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW itu.

Isyarat-isyarat tentang bayang-bayang akan terjadinya peristiwa besar yang sangat mengharukan hati itu telah terlebih dahulu memperlihatkan tanda-tandanya kepada ummat pengikut beliau.

Isyarat itu antara lain terlukis dalam bunyi Khutbah Arafah oleh Rasulullah, dan juga bunyi Firman Allah SWT sebagai Wahyu Tuhan yang terakhir yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, dikala beliau menunaikan ibadah rukun Islam yang kelima sebagai Haji Perpisahan

"Pada hari ini Aku (Allah) sempurnakan bagimu Agamamu, Aku cukupkan nikmatKu untukmu dan Aku rela Islam sebagai agamamu" (Al-Qur'an, Al-Maidah ayat 3)

Khutbah Arafah

Setelah mencucurkan keringat, darah dan air mata berpuluh-puluh tahun lamanya (23 tahun), berjuang dengan sekuat tenaga daya dan kesungguhan dan berdakwah memberantas penyakit-penyakita jaman jahiliah, zaman kebodohan ummat di kala itu, memanggil manusia ke jalan Tuhan, berjihad menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan Ilahi, maka akhirnya berhasillah beliau dalam menunaikan misi sucinya, menegakkan Islam sebagai agama wahyu satu-satunya yang dipilih Tuhan untuk ummat manusia di bawah
langit ini.

Setelah berhala-berhala, patung-patung ciptaan zaman jahiliah itu diruntuh-ratakan sebagai lambang kemusyrikan; setelah penyakit syirik terbongkar dari dada ummat manusia, dan kemudian di isi beliau dengan air hikmah, Iman dan Tauhid yang murni, maka terasalah bagi beliau, ia tak akan
lama lagi akan dipanggil oleh Tuhan ke HadiratNya, berpisah dengan ummat yang sedang dibina dan dipimpinnya dengan sukses gilang-gemilang itu

Maka demikianlah, pada musim haji tahun ke-10 hijriah, bersama-sama kurang lebih 114.000 kaum muslimin yang datang dari segenap penjuru Arabia, beliau pun menunaikan ibadah Haji Akbar yang bagi beliau sendiri adalah merupakan Haji Perpisahan (wada') haji terakhir, karena beliau tidak dapat lagi
bersama ummatnya menunaikan ibadah suci itu pada tahun mendatang.

Dalam Haji Wada' inilah beliau menyampaikan mutiara wasiat yang dianggap sangat berharga bagi ummat beliau, disamping itu juga menyelipkan ultimatum Tuhan kepada kaum Musyrikin, bahwa Allah dan RasulNya telah memutuskan hubungan dengan mereka, karena aqidah mereka adalah bernoda dan najis.
Dan sejak tahun ke-9 Hijriah telah dibuat tapal batas tanah suci Mekkah dan madinah (tanah haram) yang sama sekali tidak diijinkan kaum kafir untuk menginjaknya sampai hari kiamat kelak.

Khutbah Arafah yang akan merupakan pegangan hidup dan matinya kaum muslimin itu, adalah juga merupakan piagam perdamaian yang mempunyai nilai kemasyarakan yang tinggi, diucapkan beliau dari atas untanya yang berdiri di Namirah dekat bukit Arafah, yang terletak di tengah-tengah padang Arafah yang dahsyat dan luas itu. Khutbah bersejarah yang diabadikan sepanjang masa itu berbunyi antara lain seperti di bawah ini :

"Wahai ummat manusia, dengarkanlah nasehatku baik-baik, karena barangkali aku tidak dapat lagi bertemu muka dengan kamu semua di tempat ini.
"Tahukah kamu semua, hari apa inikah ini? Yang dijawab sendiri oleh beliau: Inilah hari Nahar, hari kurban yang suci. Tahukah kamu bulan apakah ini? inilah bulan suci. Tahukah kamu tempat apakah ini? inilah kota yang suci."

No comments:

Post a Comment